Sunday, July 31, 2011

Malam Menjelang Puasa Ramadhan

Akhirnya, setelah 3 kali berturut-turut saya membuka ramadhan di kosan, Alhamdulillah tahun ini saya mengawali puasa ramadhan di rumah dengan penuh semangat! Rasanya jelas berbeda. Semangatnya jelas terasa. Rasa haru, senang, bersalah, berdosa, semangat, membuat hati ini ingin menangis bersujud syukur kepada-Nya.

Awal ramadhan ini sekaligus awal semester baru. Saya harap nilai saya bisa lebih meningkat lagi :)

Sebagai mahasiswa tingkat akhir, Insya Allah, saya sudah menyusun target secara kasar: kurus-lulus-bonus ;) Apa itu bonus? bonusnya, calon suami hahaha.

Untuk bulan Ramadhan ini sendiri, saya telah meniatkan dengan tulus dari dalam hati saya, saya ingin salat wajib tepat waktu, memperbanyak salat sunnah, dan tadarusan. Ya, Allah, lancarkan dan terima ibadah di bulan penuh berkah-Mu ini. Amin

Monday, March 21, 2011

Pasca UTS Tahap 1

Alhamdulillah, 2 UTS, Rekayasa trafik dan Sistem Komunikasi 2, sudah selesai. Namun, masih ada UTS Tahap 2 dan Tahap 3. Ya, anggap saja, tiap minggu itu 1 tahap. Di tahap 1 kemarin memang hanya ada 2 mata kuliah yang bagi saya tidak terlalu sulit. Namun, tetap saja hasilnya tidak terlalu bagus, hahaha.

Hasil UTS Rekayasa Trafik hari ini sudah dibagikan. Alhamdulillah saya mendapat nilai 80 dari skala 100. Namun, saya yakin nilai teman-teman saya pun di atas itu. Tidak apa-apa, saya masih bersyukur. Di ujian berikutnya mungkin saya bisa mengejar nilai mereka :)

Sekarang sudah memasuki UTS Tahap 2. Di Tahap ini hanya ada 1 mata kuliah, yaitu Sistem Komunikasi Optik, atau sering disingkat menjadi SKO. UTS ini dilaksanakan 2 hari lagi, tetapi saya masih belum memulai belajar. Rasanya saya masih ingin bersantai-santai ria. Seharusnya saya sudah memulai belajar sejak weekend kemarin. Sabtu dan Minggu saya tidak ada kegiatan yang berarti. Namun, karena saya termasuk tipe deadliner, saya menunda-nunda kegiatan produktif saya ini. hahaha

Malam ini, Insya Allah saya akan belajar. Meskipun tidak ada teman, saya harus belajar. Saya ingin membuat orang tua saya kembali bangga.

Semangat saya terpacu lagi!

Wednesday, March 9, 2011

Menjelang UTS

Semangaaaaaat!
Sangat tidak terasa, ternyata perkuliahan semester ini sudah hampir 2 bulan. Dari awal semester yang sangat bersemangat, kemudian semakin lama semangat itu semakin berkurang, kadang bertambah, kemudian berkurang lagi, dan sekarang, sedikit terpancing untuk semakin bersemangat ditambah gelisah menghadapi kenyataan pekan depan, pekan UTS. Hanya 5 hari lagi...

Sejauh ini, mata kuliah yang sudah diajarkan sudah lumayan tersimpan di memory otak. Namun, semua itu tidak akan terlalu berguna saat UTS jika tidak ditambah dengan latihan-latihan soal. Ini dia yang sulit. Saya kesulitan dalam belajar mandiri, terlalu banyak godaan saat sedang sendiri, seperti keinginan makan, keinginan menjelajahi internet, dan keinginan bermalas-malasan. Namun, saya juga tidak menemukan orang yang pas untuk teman belajar, mereka semua terlalu cepat mengerti materi, tidak seperti saya. Saya selalu tertinggal, sehingga mungkin mereka sudah tidak mau belajar bersama saya karena saya selalu sibuk bertanya hal-hal dasar yang seharusnya sudah saya kuasai. Tapi ya mau bagaimana lagi, kan otak saya tidak sepintar mereka.

Untung saja masih ada teman yang mengajak saya belajar bersama, namanya Andreas Manaor. Semoga rencana belajar besok bisa terlaksana.

Saya harus mendapatkan IP tinggi semester ini :)
Oleh karena itu, saya harus serius belajar dari sekarang. Kan materi-materi kuliah saya tidak bisa digolongkan mudah bagi saya. Ya Allah, bantu hamba-Mu ini, ya Allah.

Saturday, February 26, 2011

Renang di Tengah Sawah

Subuh kemarin saya dibangunkan oleh ibu saya. Namun, saya tidak bertahan lama dengan kondisi melek di pagi hari, dan akhirnya saya pun terlelap kembali di dalam mimpi. Saya baru bangun lagi tepat jam 7 pagi. Oh tidak, saya panik, saya telat bangun, kuliah SKO dimulai jam 7. Dengan kesadaran setengah nyawa, saya langsung mandi, dan masih sempat keramas (hehe). Kalau bukan karena ada PR yang harus dikumpulkan kemarin, saya tidak akan buru-buru datang ke kampus. Setelah berkonsultasi dengan seorang teman muslimah yang baik hati, Rizqa, akhirnya saya masuk ke kelas setelah kuliah memasuki menit ke 40, padahal kuliah SKO pagi itu hanya 50 menit. Ya sudahlah, yang penting PR dikumpulkan. Dan ternyata tidak ada absen -___-

Usai sudah kuliah sepuluh menit saya ini, saya tidak mendapatkan apa-apa (hiks). Tiba-tiba, seorang teman lainnya, Irene, mengajak saya berenang bersama beberapa wanita lainnya, Aulia, Dwina, Niken, dan seorang lagi dari jurusan serumpun, Dep. Entah ada bisikan dari mana, akhirnya saya ikut, padahal saya tidak ada baju renang di Bandung. Dan, sudah tidak memungkinkan lagi untuk membelinya. Akhirnya saya hanya memakai kaos dan celana pendek. Saya segera pulang ke kosan untuk membawa barang-barang yang dibutuhkan.

Setelah kuliah antena, kami langsung berangkat ke Arcamanik. Dari sini lah petualangan dimulai. Arcamanik ini menurut Wikipedia merupakan suatu kecamatan di daerah Bandung, yang letaknya di sebelah timur jauh dari kampus tercinta, ITB. Kolam renang ini berada di pinggiran sebuah perumahan di Arcamanik yang nama-nama jalannya berupa jenis-jenis olahraga, ini keunikan yang pertama, yang baru saya temui hari itu. Setelah berbelok-belok entah yang keberapa kalinya di perumahan ini, akhirnya kami sampai di batas perumahan ini dengan kampung, sebuah sungai kecil. Dep pun memarkirkan mobilnya di depan rumah orang. Saya pikir tempat renang ini memiliki lahan parkir sendiri, ternyata tidak, sungguh sangat unik, keunikan kedua bagi saya.

Untuk mencapai tempat renang itu ternyata kami harus menyeberangi sungai kecil itu, ada jembatan kayunya. Setelah menyeberang, kami bertanya pada orang sekitar dimana letak tempat renang tersebut. Kata orang itu, "Ikuti jalan setapak ini saja sampai ada tembok biru." Kami pun langsung menelusuri jalan di pinggir sungai itu, jalannya sangat kecil. Ini keunikan ketiga dari tempat renang ini.
Jalan Setapak yang harus dilewati untuk mencapai tempat renang khusus muslimah di Arcamanik, Bandung
Sebelah kanan dari gambar di atas merupakan sungai kecil. Dan di samping kirinya merupakan sawah-sawah yang terbentang luas. Setelah berjalan sekitar 200 meter, kami menemukan tembok biru yang dimaksud. Tempat renang ini benar-benar dikelilingi oleh sawah berhektar-hektar. Ini keunikan keempat dari tempat ini. Sayangnya saya lupa mengambil foto sawah-sawah itu.

Keunikan-keunikan lainnya baru saya temukan setelah memasuki tempat renang ini. Gerbang renang ini tidak dijaga oleh orang khusus yang meminta bayaran seperti tempat renang biasanya. Sistemnya unik, renang dulu baru bayar. Si penjaga pun tidak menagih, tapi kami bayar atas kesadaran sendiri. Tempat renang ini "indoor", sebenarnya outdoor, tapi beratap, dan lengang. Saat saya masuk, hanya ada 2 orang yang telah selesai berenang. Tempat renang ini hanya dijaga oleh seorang ibu-ibu muda dengan seorang anaknya yang masih balita. Ukuran kolam renang ini tidak besar, mungkin hanya 10m x 8m, kalau tidak salah perkiraan.
sebagian kolam renang
Gambar di atas merupakan gambar seadanya yang saya ambil.  hanya tiga perempat dari keseluruhan kolam. Ya memang tidak besar kolamnya, tapi sangat puas karena sepi sekali.

Satu jam lebih kami berenang. Setelah berenang kami membayar. Harganya murah, hanya 8000 rupiah per orang. Namun, karena saya melanggar aturan tidak boleh menggunakan kaos berbahan katun, saya dikenakan biaya tambahan 5000 rupiah. Bahkan total yang harus saya bayarkan masih jauh lebih murah dari tempat renang langganan saya di Bekasi.

Kemudian kami kembali ke kampus, tapi kami mampir dulu di Bebek Goreng H. Slamet yang ada di Jalan Supratman. Bebeknya gurih dan besar. Sambalnya saaaangat pedas. Harganya memang dibilang tinggi untuk kalangan mahasiswa seperti saya. Namun, harga sebanding dengan kepuasan. Di tempat makan ini terdapat live music yang membawakan lagu-lagu manis dari jaman dulu sampai sekarang. Personilnya kalau saya tidak salah ada 3, pemain gitar sekaligus penyanyi, pemain biola, dan pemain gendang kalau tidak salah. Hmm, nikmatnya bebek dipadu dengan nikmatnya alunan musik. Selesai makan, kami pulang.

Perjalanan saya kemarin berakhir di sini. Lelah sekali rasanya. Kepala pun jadi pusing, kaki pegal, dan mual. Namun, saya tetap ingin bertualang kecil lagi hehe.

Tuesday, February 22, 2011

Bismillah! We will not let you go

Easy come, easy go, will you let me go?
Bismillah! No, we will not let you go
Let him go
Bismillah! We will not let you go
Let him go
Bismillah! We will not let you go
Let me go (Will not let you go)
Let me go (Will not let you go) (Never, never, never, never)
Let me go, o, o, o, o
No, no, no, no, no, no, no
(Oh mama mia, mama mia) Mama Mia, let me go
Beelzebub has the devil put aside for me, for me, for me! 

itu sebagian lirik Bohemian Rapsody milik Queen.  Sekarang sudah ada cover versionnya dari Glee Cast. Sambil mengerjakan tugas SKO, Fiber Fabrication, untuk lusa, saya mendengarkan lagu-lagu dari album Glee Cast. Nah, pas selesai tugasnya, pas lagu ini diputar. Jadi klimaks lah akhir dari tugas ini hahaha

Seperti biasa, si pacar yang ada di kosannya 1km jauhnya dari kosan saya ini sudah meninggalkan saya tertidur dengan pulas. Dan nanti pagi pasti saya yang membangunkan dia. Si kebo! Suatu saat nanti saya akan upload foto pacar saya yang sedang tidur hahaha

Akhirnya dengan kesendirian, kebebasan, dan kelelahan, saya menyempatkan diri mengisi blog ini. Berita malam ini adalah berita bahwa, saya sudah siap bangkit! Saya mulai bisa menata hidup saya kembali, Insya Allah. Semoga saja kondisi saya ini terus meningkat.

Siang tadi, saya dan kedua teman saya sudah mengantarkan surat permohonan pengantar untuk Kerja Praktek di Telkom Jakarta. Saya berharap saya bisa KP di sana meskipun IP saya rendah. Ya, Allah, please, kali ini hamba-Mu ini memohon lagi dan lagi untuk diwujudkan keinginannya.

Hasilnya akan muncul mungkin sebulan dari sekarang. Mari berharap!

Saya sudah lelah, sudah sangat mengantuk, dan tidak sanggup meneruskan ocehan tengah malam ini. Besok saya harus kuliah jam 7 pagi. Lebih baik sekarang saya mengakhiri kehidupan malam ini.

See ya <3

Sunday, February 20, 2011

Efek Tidur Sore

Bismillahirrahmanirrahim

Dua semester lalu adalah dua semester terburuk saya, masa-masa kelam saya. Sebenarnya tidak lebih parah kondisinya dibanding tragedi jaman SMA. Tapi efeknya lebih lama yang ini, entah kenapa, saya jadi merasa mati. Sekarang, mulai awal semester ini, semester 5 ini, saya mencoba untuk bangkit, mencoba untuk menjalani hidup seperti orang normal.

Malam ini saya tidak bisa tidur, karena tadi sore sempat tidur dari sekitar jam 5 sampai jam 9 baru benar-benar bangun. Berhubung si pacar sudah tidur dari jam 12 tadi biar besok pagi bisa check sound, saya iseng-iseng buka blog yang sudah lama tenggelam ini. Akhirnya saya coba lagi posting, meskipun tidak ada pembacanya selain saya kayaknya hehehe.

Kuliah di kampus yang tidak ingin saya sebutkan namanya ini bukan perkara yang mudah. Bagi saya, maaf, bukan untuk menyombongkan diri, masuknya memang mudah. Namun, bertahan di dalamnya, tidak demikian mudah. Berbagai gejolak anak muda terjadi di sana-sini. Berbagai masalah muncul di sana-sini. 3 semester awal saya masih berada di atas awan, puncaknya saat semester pertama. Makin bertambah semester, prestasi semakin menurun, benar-benar antiklimaks.

Di kampus ini sudah tidak bisa mengandalkan keberuntungan. Kecerdasan pun hanya berperan sedikit. Ketekunan lah yang menguasai peringkat-peringkat tertinggi. Saya tidak menyesal bukan merupakan bagian dari komunitas yang tekun. Saya memang masih suka bermain-main. Saya tidak suka dengan sesuatu yang terlalu serius. Tapi, rasanya untuk setidaknya setahun atau dua tahun ke depan, saya harus mengesampingkan ego saya. Saya harus mengingat jerih payah orang tua saya dalam membiayai pendidikan saya ini. Saya akan berusaha meningkatkan indeks prestasi yang sudah terlanjur bobrok ini.

Tidak hanya lima atau sepuluh kali saya menangis dalam sebulan. Hampir tiap hari saya merasa tertekan. Saya harus bisa menjadi contoh buat adik saya, itu yang selalu saya tekankan dalam hati saya. Sulit rasanya melawan keinginan diri sendiri. Tapi dengan tekad yang baik, saya merasa ada setitik semangat, secercah harapan, untuk bangkit, untuk mengembalikan rasa bangga orang tua saya.

Berbagai kesempatan beasiswa saya lewatkan, karena saya malas mengurus administrasi. Padahal seharusnya itu bisa membantu meringankan beban orang tua saya. Sekarang, prestasi sudah terlanjur tertinggal, sudah tidak bisa lagi mendapatkan beasiswa. Tapi saya bukan orang yang terbiasa menyesal pada hasil kelakuan saya. Lebih baik saya berubah daripada menyesalinya.

Strategi-strategi rencana studi untuk satu atau satu setengah tahun ke depan sudah saya susun dengan baik. Namun, rencana itu masih bisa berubah sewaktu-waktu. Setidaknya itu akan membantu saya setiap akan menginjak awal semester. Jika semester ini lancar, Insya Allah, saya bisa lulus tepat waktu, seperti harapan kedua orang tua saya yang saya banggakan.

Saya berjanji akan membuat kedua orang tua saya menangis bangga dengan hasil kerja saya suatu saat nanti.

Saya sayang ibu, bapak, dan adik saya.