Friday, October 30, 2015

4 Days and 3 Nights Exploring Karimun Jawa Islands

Hello Readers...

Kali ini saya ingin berbagi tentang perjalanan saya dua minggu lalu selama 4 hari 3 malam menuju Karimun Jawa.

Sebelum saya bercerita lebih jauh, mari kita lihat dimanakah letak Karimun Jawa berada.
Karimun Jawa terletak di Laut Jawa, sebelah utara Kabupaten Jepara
Karimun Jawa ini berada di Laut Jawa, kurang lebih 80 km dari Jepara. Karimun Jawa masih termasuk dalam Kabupaten Jepara, bisa diakses dengan kapal dari Pelabuhan Kartini Jepara atau Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Konon katanya, orang yang pertama kali menemukan Karimun Jawa ini adalah Sunan Muria, salah satu dari Walisongo. Mayoritas penduduk di Karimun Jawa ini berprofesi sebagai nelayan. Namun setelah Karimun Jawa populer dengan wisata lautnya, semakin banyak penduduk yang membuka usaha penginapan/homestay, tour guide, dan sejenisnya. Terutama setelah Karimun Jawa ini dapat diakses dengan kapal cepat sekitar tahun 2000-an.
Sekian info singkat mengenai Karimun Jawa. Mari lanjutkan cerita perjalanan saya ke sana.

Sebenarnya total perjalanan saya 4 malam 4 hari dari Jakarta. Di sini saya tidak akan membahas atau memberi rekomendasi menggunakan jasa travel mana, karena menurut saya jasa travel yang saya pilih ini kurang memuaskan dengan harga yang terbilang tidak murah.

Berhubung hari Rabu, 14 Oktober 2015, merupakan hari libur nasional untuk memperingati tahun baru islam, saya pun memutuskan untuk mengambil cuti selama 2 hari yaitu 15 dan 16 Oktober, demi mendapatkan kepuasan traveling. Setelah melalui pemikiran yang panjang bahwa 3 hari 2 malam akan terlalu singkat sementara 5 hari 4 malam akan terlalu lama, maka akhirnya saya putuskan memilih trip selama 4 hari 3 malam.

Sejak bulan Agustus saya sudah mencari-cari travel yang menyediakan jasa perjalanan selama 4 hari 3 malam dengan tanggal yang sesuai dengan keinginan saya. Instagram, Google, dan info dari teman mengenai Karimun Jawa saya kumpulkan sampai akhirnya saya menemukan travel yang cocok dengan kondisi keuangan saya dan teman-teman saya. Tanggal 9 September saya urus registrasinya dan bayar DP sebanyak 50% dari total biaya perjalanan. Untuk biaya tripnya sendiri selama 4 hari 3 malam ini adalah Rp1.560.000,00 per orang sudah termasuk biaya mobil travel Semarang-Jepara PP dan upgrade penginapan menjadi Omah Alchy Cottages, belum termasuk ongkos perjalanan Jakarta-Semarang PP. Setelah saya book travel tersebut, saya book tiket kereta Jakarta-Semarang PP, total biaya kereta adalah Rp225.000,00 per orang.

Kemudian dimulailah perjalanan menuju Karimun Jawa...

13 Oktober 2015
Jadwal kereta berangkat pukul 19.45 dari Stasiun Pasar Senen, saya keluar dari kantor di daerah Pancoran pukul 17.00. Dengan diantarkan oleh bapak driver kantor yang baik hati, saya sampai di stasiun pukul 18.00. Masih ada banyak waktu untuk bersantai, sesuai dengan rencana saya agar tidak terlalu terburu-buru mengejar kereta.

Kereta pun berangkat tepat pukul 19.45. Kereta ekonomi AC ini cukup nyaman dan bersih, meskipun space terlalu sempit. Maklum saja, namanya juga kereta ekonomi. Berbagai posisi duduk saya coba agar bisa tidur dengan nyaman selama perjalanan, tapi tidak ada posisi yang pas bagi saya yang besar ini. Hiks... :(

14 Oktober 2015
Kereta sampai di tujuan Stasiun Semarang Tawang beberapa menit lebih cepat dari jadwalnya. Kurang lebih pukul 02.00 pagi kereta sampai. Dari stasiun ini saya dijemput oleh mobil yang sudah disediakan oleh pihak travel. Agak susah saya mencari mobil jemputan ini, karena si bapak yang bertugas menjemput saya ini saat saya telpon hanya bilang, "saya pake Avanza silver ada di depan kolam di samping taxi", sementara di sana lumayan banyak taxi dan Avanza silver. Entah mengapa beliau tidak mau masuk area parkir stasiun, mungkin karena tidak mau bayar parkir, padahal bawaan saya dan teman-teman ini cukup banyak. Kalau saja beliau bilang bahwasanya beliau keberatan kalau harus bayar biaya parkir, saya yang akan membayar biaya parkirnya *gaya banget sok banyak duit, padahal sekarang duit di dompet tinggal beberapa lembar dua ribuan* *sad background music*

Mobil berangkat sekitar pukul 02.30 langsung menuju Pelabuhan Kartini Jepara. Berhubung masih dini hari, jalanan sangat sepi. Bapak driver pun melaju dengan sangat kencang. Cukup 1,5 jam saja perjalanan dari Stasiun ke Pelabuhan. Pukul 04.00 saya sudah tiba di Pelabuhan.

Sambil menunggu kapal ferry KMP Siginjai ini berangkat pukul 07.00, saya mencoba sarapan soto ayam di sana. Entah lapar atau memang doyan, rasanya enaaaak sekali sotonya. Lebih nikmat lagi karena ditemani oleh sunrise dan pemandangan yang sungguh apik. Ini masih di Jepara, belum sampai Karimun Jawa.
Sunrise di Pelabuhan Kartini Jepara
Perjalanan laut menuju Karimun Jawa ini sangat lama, 5 jam di atas laut. Meskipun ombak tidak terlalu tinggi, tapi cukup terasa terombang-ambing, dan 5 jam ini adalah waktu terlama yang saya lewati dalam hidup ini *cieee*. Dari posisi duduk, tidur, berdiri, tidur sambil duduk, tidur sambil berdiri, berjalan-jalan sambil tidur, berfoto-foto, tetap membosankan. Saran saya, kalau harus naik kapal ferry selama 5 jam, bawalah hiburan sendiri seperti film atau sesuatu yang bisa dimainkan bersama teman-teman. Tapi jangan bawa bola bekel, bola voli, atau bola kaki, nanti kecebur di laut, susah ambilnya ya.

Pukul 12 kurang akhirnya kapal berlabuh. Saya langsung diantarkan oleh bapak yang lain menuju penginapan saya, Omah Alchy Cottages. Saya dan teman-teman menyewa cottage paling besar untuk 3 malam. Pemandangannya luar biasa. Air laut di sana sangat jernih, tidak seperti air laut di utara Jakarta yang lebih mirip dengan kopi susu atau bajigur. Petugasnya pun sangat ramah meskipun pelayanannya kurang cepat. Kamar mandinya luas, dan tersinari matahari secara langsung. Menurut saya ini bagus, jadi kamar mandi tidak lembab atau pengap. Hanya mengerikan saja kalau ada binatang yang masuk, terutama di malam hari. Di sini kita bisa dapat free WiFi, dermaga kecil yang menarik untuk berfoto, kano, ayunan (sepertinya hanya ada di cottage paling besar), dan pemandangan laut yang memuaskan mata. Kekurangan dari penginapan ini adalah kebersihan yang kurang terjaga dan rasa sarapan yang kurang greget (kurang pedas dan kurang asin, hahaha).
Omah Alchy - Cemara Cottage
Pemandangan dari Cottage
Dermaga Kecil Omah Alchy
Listrik di Karimun Jawa ini cukup sering mati. Listrik di penginapan Omah Alchy bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang ada di daerah Kemojan. Listrik hanya tersedia dari pukul 17.00 sampai 06.00. Bagi saya, hal ini tidak masalah, karena toh pada siang hari saya akan menikmati keindahan alam di luar sana, tidak berdiam diri di cottage untuk menghabiskan daya baterai handphone seperti yang saya lakukan di Jakarta.

Sambil bergantian membersihkan diri, saya dan teman-teman menikmati makan siang yang sudah disediakan oleh pihak travel. Kami makan di pendopo/gazebo penginapan, tidak di dalam cottage kami, supaya lebih segar dan lebih terasa sensasi lautnya. Rasanya nikmat sekali makanannya. Ada nasi, ikan, tempe/tahu/telur, sayur, kerupuk. Meskipun sebenarnya makanan yang disajikan sama saja dengan makanan sehari-hari saya di rumah, tapi terpaan angin dan pemandangan laut menciptakan kepuasan batin tersendiri saat makan siang bersama teman-teman ini.

Setelah makan, foto-foto, dan bersantai menikmati es kelapa, karena di itinerary tertulis acara bebas, saya berniat pergi ke Tracking Hutan Mangrove yang berada di Pulau Kemujan, sebelah utara pulau utama Karimun Jawa. Meskipun berbeda pulau, perjalanan masih bisa dilakukan melalui jalan darat karena sudah ada jalan terusannya. Kurang lebih 30 menit perjalanan darat dengan jalur naik-turun bukit. Pihak travel tidak memasukkan wisata Mangrove ini ke dalam itinerary, tetapi mereka membantu untuk menyewakan motor. Harga sewa motornya cukup mahal, Rp75.000,00 per motor. Kecewanya saya, dengan harga itu bensin tidak terisi sebelum disewakan sehingga 2 dari 3 motor yang saya sewa sempat mogok saat akan kembali ke penginapan. Untungnya, mas penjaga hutan mangrove sangat ramah dan mau memberi info dimana saya bisa beli bensin eceran. Harga bensin eceran di sana Rp11.000,00 per liter.

Tracking Hutan Mangrove ini buka dari pukul 08.00 sampai 17.00 setiap harinya. Menurut info dari beberapa blog, luas hutan mangrove ini sekitar 10,5 km persegi. Saran saya, bawalah obat nyamuk supaya tidak digigit nyamuk-nyamuk nakal saat berwisata di sana.

Beruntungnya saya mengunjungi hutan mangrove ini saat matahari sudah mulai turun. Mengapa? Karena pemandangan paling bagus di sini adalah ketika kita dan matahari yang mulai tenggelam berada dalam satu frame *azeeeek*.
Menjelang Sunset di Tracking Mangrove Karimun Jawa
Pulang dari hutan mangrove, hari sudah gelap, makanan sudah disediakan, saya tinggal makan. Malam harinya kami tidak pergi kemana-mana atau berbuat apa-apa, hanya bersantai, bersenda gurau, dan mempersiapkan diri untuk menikmati indahnya laut esok hari.

15 Oktober 2015
Hari ini adalah hari yang saya tunggu-tunggu, hari dimana saya akan menghabiskan waktu seharian di laut. Pukul 04.00 pagi saya sudah bangun. Hari masih gelap dan akhirnya saya tertidur lagi. Kemudian saya bangun lagi pukul 05.00, dan apa yang terjadi? Tiba-tiba hari sudah terang. Sayang sekali saya melewatkan sunrise pagi ini.

Tanpa aba-aba, saya bersiap-siap memakai baju renang. Sambil menunggu sarapan yang disediakan oleh pihak penginapan, saya bermain kano. Saya hanya berani bermain kano di laut dangkal, tidak berani terlalu jauh dari daratan. Sementara ada 2 orang bule wanita yang menyeberangi lautan ke pulau lain dengan kano ini, salut!

Sekitar pukul 08.00 kami dijemput oleh mobil menuju pelabuhan kecil. Sambil menunggu peserta dari grup lain, saya berfoto dulu di pelabuhan ini. Pelabuhannya sangat sepi, sangat asyik, bersih, dan bagus untuk berfoto.

Setelah semua berkumpul, dimulailah perjalanan menuju lautan jernih yang luaaas sekali. Tujuan pertama adalah snorkeling, kemudian makan siang di pinggir Pantai Batu Topeng, snorkeling lagi, dan terakhir adalah berwisata ke tempat penangkaran hiu yang ada di Pulau Menjangan Besar.
Tak perlu saya bicara panjang lebar di sini, biarkan gambar-gambar ini yang berbicara.
Salah Satu Tanjung yang Ada di Pulau Utama Karimun Jawa
Pantai Batu Topeng dan Perenang Kelas Dugong
Pantai Batu Topeng dan Entah Siapa
Pantai Batu Topeng dan Perahu Wisata
Pantai Batu Topeng dari Lokasi Makan Siang
Salah Satu Penghuni di Penangkaran Hiu Karimun Jawa

Tante dan Banyak Teman Hiunya
Pukul 16.00 kami sudah kembali ke daratan. Sambil menunggu giliran mandi, saya bersantai dan bermain kano lagi. Kali ini ditemani dengan cahaya sunset. Juara betul momen ini!
Santai Sore di Ayunan
Sunset View dari Omah Alchy
Makan malam disediakan pihak travel seperti biasa. Usai makan, kemudian saya memutuskan untuk pergi ke Alun-Alun untuk berbelanja oleh-oleh. Harga baju di sana terbilang murah bagi saya. Rp30.000,00 untuk setiap daster dan Rp35.000,00 untuk setiap kaos lengan pendek. Sudah puas memborong, saya kembali ke penginapan, bersantai, kemudian tidur agar besok paginya bisa melihat sunrise.

Itulah secuil kebahagiaan saya ketika mengunjungi Karimun Jawa.
Kalau mau benar-benar merasakan dan menikmati keindahannya, jangan ragu datang berlibur ke sana. Sebelum memilih tanggal dan mengambil cuti, pastikan dulu cuaca/tinggi gelombang Laut Jawa mendukung untuk menyebrang. Caranya, cek di BMKG
Sampai Jumpa!
Selamat berlibur!